Dalam dunia fashion, trend baju terus berubah dan berkembang, mempengaruhi bagaimana seseorang mengekspresikan diri melalui pakaian. Salah satu tren yang kini mencuri perhatian kalangan wanita Indonesia adalah V-shaped crop top. Pakaian ini hadir dengan desain potongan yang berani namun stylish, menonjolkan lekukan tubuh di area pinggang, yang menciptakan siluet yang unik dan modern.
V-shaped crop top adalah variasi dari crop top biasa, namun dengan potongan berbentuk V di bagian depan atau belakang, yang menambah kesan seksi sekaligus elegan. Gaya ini telah lama populer di dunia Internasional, namun belakangan mulai mendominasi trend fashion lokal.
Banyak kalangan selebriti hingga influencer tampil percaya diri mengenakan V shaped crop top, baik dalam acara kasual maupun semi formal. Tidak hanya cocok untuk cuaca tropis, pakaian ini juga memberikan kesan modis tanpa usaha berlebihan
Popularitas V shaped crop top di Indonesia
Meningkatnya pengguna media sosial, trend fashion global semakin mudah diakses oleh masyarakat Indonesia. V shaped crop top adalah salah satu trend yang diadopsi oleh para fashionista Tanah Air. Desainnya yang versatile membuatnya mudah dipadukan dengan berbagai item fashion lain. Hal ini memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk tampil edgy dan chic sekaligus.
Desain dari V shaped crop top sendiri tampak minimalis namun elegan, mampu mempertegas fitur tubuh tanpa terlihat berlebihan. Banyak wanita merasa pakaian ini bisa memberikan kepercayaan diri, terutama ketika dihadapkan pada tren yang mengedepankan eksplorasi fashion personal
Argumen pro dan Kontra di Kalangan Masyarakat
Namun, meski trend ini tengah naik daun, tidak semua orang sepenuhnya menyambut dengan tangan terbuka, di Indonesia, di mana norma sosial dan budaya berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, pakaian seperti V shaped crop top kerap memancing beragam pendapat.
Beberapa pihak melihatnya sebagai simbol kebebasan berekspresi dalam fashion dan bentuk apresiasi terhadap tubuh. Menurut mereka, tren ini mencerminkan modernitas dan pemberdayaan diri, di mana wanita bebas memilih bagaimana mereka ingin tampil tanpa terikat oleh aturan berpakaian yang terlalu konservatif.
Mengingat Indonesia memiliki adab dalam berpakaian, melihat trend fashion ini dianggap terlalu terbuka dan kurang sesuai dengan nilai nilai tradisional yang masih dipegang sebagian masyarakat Indonesia bagi mereka, meskipun fashion adalah hak pribadi, pakaian yang dianggap terlalu terbuka mungkin menimbulkan kontroversi, terutama dalam lingkungan atau acara – acara yang lebih formal atau kultural.

Cewek generasi Z yang tidak bisa jauh dari gadget. Meskipun introvert, saya suka mengeksplorasi tempat-tempat baru. Saya juga tertarik dengan tren yang sedang berkembang
Discussion about this post