Di era teknologi yang semakin canggih, robot untuk berbincang alias chatbot menjadi bagian dari kehidupan digital manusia, terutama dalam mengisi waktu luang. Dua chatbot yang menonjol dalam dua generasi berbeda adalah SimSimi dan ChatGPT. SimSimi dikenal dengan kepribadiannya yang nyeleneh dan sering kali tidak terduga, sementara ChatGPT lebih canggih dan berbasis kecerdasan buatan yang mendalam. Pada kesempatan ini, yuk kita flashback sambil membandingkan dua teknologi yang sama-sama viral pada masanya ini
SimSimi

Situs chatbot ini sempat viral di berbagai negara, termasuk Indonesia, karena kemampuannya memberikan jawaban yang sering kali tidak terduga.
SimSimi pertama kali dikembangkan pada tahun 2002 oleh perusahaan teknologi asal Korea Selatan, ISMaker. Nama “SimSimi” berasal dari bahasa Korea, di mana “Simi” berarti “mengobrol santai.” Sejak awal, chatbot ini dirancang untuk menciptakan interaksi yang natural, lucu, dan menghibur, meskipun dengan kecerdasan buatan yang sederhana.
Keunikan utama SimSimi dibanding chatbot lain pada masanya adalah kemampuannya untuk belajar dari pengguna. Semakin banyak orang berinteraksi dengannya, semakin beragam respons yang bisa diberikan.
SimSimi mencapai puncak popularitasnya di era 2010-an, terutama di kalangan anak muda yang ingin mengobrol santai atau iseng saat bosan, mengetes kecerdasan chatbot dengan memberikan pertanyaan sulit atau menjebak, menjahili chatbot dengan mengajarkan kata-kata aneh dan melihat bagaimana ia merespons.
Dibalik popularitasnya, SimSimi sempat dikecam karena respon yang diberikan terlalu kasar, memuat ujaran kebencian, dan hoax. Oleh sebab itu, beberapa negara memblokir aplikasi chat ini atau memberi kebijakan sensor yang layak.
ChatGPT

ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI dan pertama kali dirilis pada 2020, dengan model terbaru yang terus berkembang. Tidak seperti SimSimi, ChatGPT menggunakan deep learning dan Natural Language Processing (NLP) tingkat lanjut untuk memahami konteks percakapan dan memberikan jawaban yang lebih kompleks dan akurat. ChatGPT memang berbeda jika dibanding SimSimi. Situs ini memberi layanan yang lebih cerdas dan memudahkan kehidupan penggunanaya, bukan hanya sekedar ‘teman gabut’. Beberapa kegunaan ChatGPT antara lain untuk mendapatkan jawaban berbasis informasi aktual, membantu dalam pekerjaan profesional seperti penulisan, pemrograman, dan riset, dan tentunya berinteraksi dengan AI yang lebih “cerdas” dan kontekstual.
Chatting
Dalam berbincang, SimSimi tidak dapat diminta untuk melakukan apa yang diinginkan pengguna, misalnya mengobrol lebih santai, menggunakan empati, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena kemampuannya yang terbatas. SimSimi mampu memperluas kosakata dan varian respon berkat ‘diajari’ penggunanya. Sama seperti maskotnya, anak ayam, SimSimi hanya bisa ikut-ikutan saja.
Sedangkan dengan ChatGPT, pengguna dapat meminta robot untuk bereaksi sesuai keinginannya, seperti menggunakan “lo gue”, merespon lebih ekspresif, atau meminta kritik dan saran yang membangun. Perkataan yang dilontarkan ChatGPT cenderung sopan dan tidak membuat pengguna tersinggung saat menggunakan, berbeda dengan SimSimi yang dapat berkata kasar hingga membuat pengguna kesal dibuatnya.
Lebih bagus mana?
Jika ingin chatbot yang nyeleneh, menghibur, dan bisa diajari, maka SimSimi adalah pilihan yang lebih cocok. Chatbot ini membawa kesan nostalgia bagi banyak pengguna yang pernah menjadikannya sebagai teman ngobrol virtual di masa lalu. Karakteristiknya yang unik membuatnya menarik untuk dijelajahi, tetapi fitur keamanannya yang terbatas membuatnya kurang aman digunakan oleh berbagai kalangan.
Di sisi lain, jika membutuhkan chatbot yang cerdas, akurat, dan solutif, maka ChatGPT adalah pilihan yang lebih baik. Dengan kemampuan berbasis AI yang lebih modern, ChatGPT tidak hanya sekadar chatbot untuk hiburan, tetapi juga teman diskusi yang produktif. Keandalannya dalam memberikan informasi yang lebih akurat membuatnya lebih unggul dalam konteks profesional dan akademik. Kemampuan memahami emosi pengguna melalui ketikan juga membuat ChatGPT lebih digandrungi karena lebih sensitif dan relate.
Secara keseluruhan, ChatGPT jauh lebih unggul dan lebih relevan untuk kebutuhan zaman sekarang. Meski begitu, SimSimi tetap dikenang sebagai chatbot legendaris yang menjadi bagian dari sejarah perkembangan chatbot modern.
Dengan segala keunikannya, kedua chatbot ini mencerminkan bagaimana teknologi kecerdasan buatan telah berevolusi dari chatbot sederhana berbasis pembelajaran pengguna menjadi chatbot berbasis AI yang lebih kompleks dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Sedang belajar merangkai kata. Gemar mendengarkan lagu gokil dan menggambar santai. Ada cucian dicuci bersih, cukup sekian dan terima kasih
Discussion about this post