Siapa yang ga asing dengan burung yang menyelamatkan Nemo dari aquarium dokter gigi? Yap! Itu adalah burung Pelikan. Fisiknya sekilas mirip bangau dan bebek. Paruhnya panjang dan berselaput yang berfungsi sebagai kantung. Kakinya memiliki selaput yang memudahkannya untuk berenang dan bergerak di permukaan air. Bobot burung ini sekitar 2-15kg, serta dapat memiliki tinggi sekitar 180cm, dengan lebar sayap mencapai 3 meter. Besar sekali!
Burung jenis ini termasuk hewan yang hidup berkelompok. Jika dalam musim migrasi, mereka dapat terbang dengan formasi membentuk huruf V. Pelikan mampu terbang selama seharian penuh dengan kecepatan sekitar 50 kmph, serta menempuh jarak sekitar 500km.
Di Indonesia, burung ini dapat disebut juga sebagai burung Undan. Burung Pelikan termasuk hewan yang dilindungi, hal itu tertera dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Burung Pelikan merupakan hewan karnivora. Mereka memangsa ikan, burung kecil, hewan amfibi, dan krustasea. Walau sekilas nampak tipis, nyatanya kantung di paruh Pelikan sangat kuat untuk menampung mangsanya, loh. Ukurannya juga dapat disesuaikan dengan besarnya mangsa yang akan ia makan. Ngerii! Cara makannya pun juga unik, setelah menangkap mangsanya dengan ujung paruh, pelikan akan melemparkannya ke udara lalu hap! Masuk deh ke paruh dalam posisi kepala di bawah. Setelah itu, baru ditelan. Selain itu, mereka bisa menyelam untuk mendapatkan mangsanya.
View this post on Instagram
Dengan kemampuan adaptasinya yang baik Pelikan dapat hidup di seluruh penjuru dunia, kecuali benua es seperti Antartika (kedinginan). Mereka dapat dijumpai di pantai, danau, atau sungai, baik air asin, payau, hingga tawar. Jika kamu ingin melihat burung ini, kunjungi Eco Green Park di Jatim Park 2, Batu!
Baru-baru ini, satwa dilindungi ini malah keluyutan di luar. Namun, pelikan ini nampak bingung, mungkin karena merasa asing dengan tempat yang ia singgahi. Oh ya, pelikan ini berjenis pelikan kacamata. Menurut Marketing Manager and Public Relation Jatim Park (JTP) Group, Titik S. Ariyanto, burung ini masih berusia enam bulan, sehingga tergolong masih anakan. Pelikan ini memang dikeluarkan dari kandang untuk dipindah ke area feeding, namun karena angin berhembus kencang, akhirnya burung tersebut terbang ke jalan sekitar Bukit Panderman Hill yang tak jauh dari Eco Green Park. Burung ini berhasil ditemukan dan segera dibawa kembali, namun harus dikarantina agar tidak bandel lagi. Namanya juga anak-anak~.

Sedang belajar merangkai kata. Gemar mendengarkan lagu gokil dan menggambar santai. Ada cucian dicuci bersih, cukup sekian dan terima kasih
Discussion about this post