Band asal Malang yang terbentuk pada tahun 2021 ini masih tergolong baru, namun berhasil menggebrak panggung regional dan nasional. Beranggotakan Agan pada vokal, El dan Charis pada gitar, Syahidan pada bass dan Adyan pada drum, band ini mengusung genre Hardcore yang di-twist dengan Thrash Metal ala Power Trip atau Suicidal Tendencies. Dari artwork albumnya pun sudah sangat menggambarkan ilustrasi khas band bergenre tersebut.
Sejauh ini, Dazzle telah merilis tiga album, antara lain:
- Self Tittled (2021)
- Vanity and Void (2021)
- Revenge is Mine (2022)
- Magic and Misery (2023)
Menariknya, saat tampil di Rock in Solo tahun 2023, mereka dengan lantang menyuarakan tentang insiden Kanjuruhan. Dazzle menayangkan cuplikan insiden maut tersebut di layar LED sebelum membawakan lagu Revenge is Mine dimainkan. Di antaranya angka 135 yang merujuk jumlah korban jiwa, logo pita hitam dengan angka 11-10 yang merujuk waktu kejadian, dan pesan Justice for Kanjuruhan. Penampilan mereka seakan mengajak para audiens untuk ikut mengawal atau setidaknya ‘sadar’ akan tragedi yang menimpa supporter bola di Malang.
Baru mau mendengarkan Dazzle? Ini dia 3 lagu yang paling rekomen buat kamu dengerin!
- Revenge is Mine
“Now take revenge with all bitter tears
That I have shed for thee
The racking doubts, with the burning fears
Life and mistakes, to live and love in vain”
Ini lagu yang paling banyak didengarkan di Spotify. Revenge is Mine menggambarkan perjuangan seseorang yang dipenuhi rasa dendam dan tekad untuk membalas sakit hati yang telah dialami. Dengan tema kekuatan dan keberanian, liriknya menyoroti pentingnya bertahan, melawan balik, dan merebut kembali rasa hormat, meskipun harus menghadapi rasa takut dan keraguan. #sikap.
- Vanity and Void
“How was your day
Is there anything useful
Or just
Vanity and void”
Lagu ini mengangkat tema tentang kehidupan yang monoton dan penuh dengan krisis eksistensi. Liriknya menunjukkan bahwa meskipun hidup penuh dengan keraguan, jawabannya hanya bisa ditemukan dalam kematian. Ada pengakuan bahwa hanya Tuhan yang tahu jawabannya, menekankan ketidakberdayaan manusia dalam memahami kehidupan yang penuh kekosongan.
- Crawling for the Mercy
“I look at you look like a sin
I look at you not armed with a pray
I look at you full of misery
Waiting for punishment, until when?”
Intronya mellow lalu langsung menghentak. Kesan awalnya mirip saat mendengarkan King Diamond. Dari segi lirik, dapat didefinisikan bahwa lagu ini tentang pertaubatan. Ada semacam peringatan agar tidak hanya mencari belas kasihan atau menghindar dari kesalahan, melainkan untuk memperbaiki diri dan mengatasi ketakutan. Lagu ini menyiratkan bahwa hanya dengan perubahan diri, seseorang bisa keluar dari penderitaan yang mereka rasakan.
Siapa sangka band se-cadas Dazzle memuat lagu dengan lirik yang dalam dan memotivasi seperti ini. Dengan Dazzle, kita seakan diajak untuk menjadi berani, mawas diri, dan selalu mengingat akan kematian, karena itu adalah hal yang mutlak. Benar-benar mempesona!

Sedang belajar merangkai kata. Gemar mendengarkan lagu gokil dan menggambar santai. Ada cucian dicuci bersih, cukup sekian dan terima kasih
Discussion about this post