Pernah nggak sih, merasa sudah beli banyak produk haircare tapi hasilnya nggak sesuai harapan? Kadang rambut tetap kering meski pakai banyak conditioner, atau malah jadi lepek dan berat setelah pakai minyak rambut? Jangan-jangan, masalahnya bukan di produknya, tapi di cara kita memilihnya! Salah satu faktor penting dalam perawatan rambut adalah porositas rambut, yaitu seberapa baik rambut menyerap dan mempertahankan kelembapan. Mengetahui jenis porositas rambut bisa membantu kita memilih produk yang benar-benar cocok, jadi nggak perlu lagi buang-buang uang untuk haircare yang nggak efektif. Ini dia caranya!
Cara cek hair porosity
Ada beberapa cara sederhana untuk mengetahui jenis porositas rambutmu:
- Tes Air
Tes air untuk menguji porositas rambut (Good Housekeeping) Cuci rambut dengan sampo tanpa kondisioner atau produk lain, lalu keringkan hingga benar-benar bersih. Ambil satu helai rambut yang sudah lepas secara alami dan masukkan ke dalam segelas air suhu ruangan. Tunggu 5 menit.
- Jika rambut mengapung di permukaan, berarti low porosity.
- Jika rambut tenggelam perlahan ke tengah, berarti medium porosity.
- Jika rambut langsung tenggelam ke dasar, berarti high porosity.
- Tes Sentuhan
Ambil satu helai rambut kering dan gesekkan jari dari ujung hingga ke akar.- Jika terasa halus, kemungkinan low porosity.
- Jika terasa sedikit kasar, kemungkinan medium porosity.
- Jika terasa sangat kasar atau bergelombang, kemungkinan high porosity.
- Tes Penyerapan Produk
Oleskan beberapa tetes leave-in conditioner, minyak rambut, atau air pada rambut bersih dan kering.- Jika butuh waktu lama untuk meresap, kemungkinan low porosity.
- Jika meresap dalam waktu sedang, kemungkinan medium porosity.
- Jika langsung menyerap tetapi rambut tetap terasa kering, kemungkinan high porosity.
Penjelasan

- Low Porosity
Rambut dengan porositas rendah memiliki kutikula yang rapat dan tertutup, sehingga sulit menyerap air dan produk perawatan. Saat terkena air, rambut cenderung membuat air menggenang di permukaannya sebelum akhirnya meresap perlahan. Hal yang sama juga terjadi dengan produk perawatan yang sering kali menumpuk di permukaan rambut tanpa benar-benar terserap.
Akibatnya, rambut bisa terasa licin atau sedikit berminyak karena kelebihan produk yang tidak masuk ke dalam batang rambut. Rambut dengan porositas rendah juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengering setelah keramas. Untuk merawatnya, sebaiknya gunakan produk berbasis air yang lebih ringan agar lebih mudah menyerap.
Melakukan deep conditioning dengan bantuan panas bisa membantu membuka kutikula agar produk bisa lebih meresap ke dalam batang rambut. Hindari minyak berat dan silikon yang bisa memperparah penumpukan produk.
Sesekali, clarifying shampoo juga diperlukan untuk membersihkan residu yang menumpuk di batang rambut agar rambut tetap sehat dan tidak terasa berat.
- Medium Porosity
Rambut dengan porositas sedang memiliki kutikula yang cukup terbuka sehingga dapat menyerap dan mempertahankan kelembapan dengan baik. Rambut jenis ini biasanya terasa lembut, mudah ditata, dan tidak terlalu rewel terhadap produk haircare. Produk yang diaplikasikan dapat menyerap dengan baik tanpa meninggalkan residu berlebih, membuat rambut tetap ringan dan sehat.
Rambut dengan porositas sedang juga tidak terlalu rentan terhadap kerusakan serta memiliki waktu pengeringan yang normal setelah keramas. Untuk perawatannya, gunakan produk yang seimbang antara kelembapan dan protein agar struktur rambut tetap kuat dan elastis.
Hindari penggunaan alat panas berlebihan agar kutikula tidak terbuka terlalu lebar, serta lakukan deep conditioning secara berkala untuk menjaga kesehatan rambut. Jika sering menggunakan alat styling panas, pastikan untuk selalu mengaplikasikan pelindung panas alias heat protectant agar rambut tidak mudah rusak.
- High Porosity
Rambut dengan porositas tinggi memiliki kutikula yang terbuka lebar, membuatnya sangat cepat menyerap kelembapan, tetapi juga mudah kehilangannya. Saat terkena air, rambut akan cepat basah, tetapi juga cepat kering kembali karena kelembapan tidak bisa bertahan lama di dalam batang rambut. Akibatnya, rambut sering kali terasa kering, kasar, dan mudah kusut.
Rambut dengan porositas tinggi juga lebih rentan terhadap kerusakan, seperti patah, bercabang, dan kehilangan elastisitasnya. Selain itu, rambut jenis ini sering kali sulit mempertahankan gaya rambut karena kurangnya kelembapan yang stabil. Untuk merawatnya, gunakan produk yang kaya akan emolien dan protein untuk membantu mengisi celah pada kutikula rambut yang terbuka.
Metode LOC (Liquid, Oil, Cream) sangat dianjurkan untuk membantu menjaga kelembapan rambut lebih lama. Hindari alat styling panas karena dapat semakin merusak kutikula. Gunakan leave-in conditioner dengan formula berat agar rambut tetap terhidrasi, serta lakukan trim secara rutin untuk mengurangi ujung rambut yang bercabang dan rusak.

Sedang belajar merangkai kata. Gemar mendengarkan lagu gokil dan menggambar santai. Ada cucian dicuci bersih, cukup sekian dan terima kasih
Discussion about this post