Malang Today

  • Beauty
  • Fashion
  • Music
  • Malang

ALL CATEGORY

Auto Update Date
Jam Digital
-- : --
29°C
Dirty Vote 2 o3 / Bukan Sekedar Mbps: 7 Kriteria ISP Terbaik untuk Hotel dan Resort Indonesia / MLI Hadirkan Special Show Pertama Firza Valaza: “AREK NDABLEG BERKELUARGA” Tour Malang & Surabaya / Xiaomi POP Run 2025 Kembali ke Indonesia! Rayakan Teknologi dan Gaya Hidup Sehat / Xiaomi Resmi Luncurkan Mesin Cuci 2-in-1 Mijia Front Load Washer Dryer 10,5kg di Indonesia /
  • Beauty
  • Fashion
  • Music
  • Malang
:
29°C
Dirty Vote 2 o3 / Bukan Sekedar Mbps: 7 Kriteria ISP Terbaik untuk Hotel dan Resort Indonesia / MLI Hadirkan Special Show Pertama Firza Valaza: “AREK NDABLEG BERKELUARGA” Tour Malang & Surabaya / Xiaomi POP Run 2025 Kembali ke Indonesia! Rayakan Teknologi dan Gaya Hidup Sehat / Xiaomi Resmi Luncurkan Mesin Cuci 2-in-1 Mijia Front Load Washer Dryer 10,5kg di Indonesia /

Skena: Lebih Sekedar dari Busana

Prizcha Willary by Prizcha Willary
February 17, 2025
Skena adalah ruang berekspresi dari sebuah subkultur, bukan sekedar busana (Pizza Punk)

Skena adalah ruang berekspresi dari sebuah subkultur, bukan sekedar busana (Pizza Punk)

Sejak tahun 2023-an, kita sering menemui kata skena di sosial media. Biasanya, ‘skena’ kerap diasosiasikan dengan orang yang menggunakan pakaian unik serta berdandan dengan warna yang berani. Padahal, skena jauh lebih dalam dari sekadar busana. Skena merupakan ruang berekspresi, komunitas, dan bahkan identitas bagi mereka yang merasa relate dengan subkultur tertentu. Dari masa ke masa, skena terus berevolusi mengikuti perubahan zaman, namun tetap mempertahankan inti dari semangat kebebasan dan orisinalitasnya.

Sejarah

Istilah “skena” berasal dari kata “scene” dalam bahasa Inggris, yang berarti lingkungan atau komunitas yang memiliki kesamaan minat. Awalnya, skena tumbuh dari kolektif underground yang antimainstream. Era 70-an dan 80-an menjadi periode emas bagi perkembangan berbagai skena, mulai dari punk, hardcore, hingga new wave, yang banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial dan politik saat itu.

Pemuda punk UK (VICE)
Pemuda punk UK (VICE)

Punk lahir pada pertengahan tahun 70-an di Inggris dan Amerika sebagai respons terhadap stagnasi musik rock dan kondisi ekonomi yang sulit. Punk menolak otoritas, kapitalisme yang eksploitatif, dan budaya mainstream yang dianggap homogen. Prinsip utama dalam skena ini adalah DIY (Do It Yourself), di mana individu atau komunitas membuat sendiri musik, zine, hingga pakaian mereka tanpa bergantung pada industri besar. Skena punk juga erat kaitannya dengan anarkisme, hak asasi manusia, dan kritik sosial. Band-band seperti The Clash dan Dead Kennedys menggunakan lirik mereka untuk menyoroti ketidakadilan sosial, korupsi, dan perang.

Dandanan gelap ala gothic (Playlost.fm)
Dandanan gelap ala gothic (Playlost.fm)

Pada era 80-an, skena goth dan new wave lahir dari kegelisahan terhadap dunia modern dan eksplorasi tema-tema eksistensial. Goth lebih menekankan pada estetika gelap, keindahan yang melankolis, serta pencarian makna dalam kesedihan dan keterasingan. Sementara new wave membawa semangat eksperimental dengan pengaruh elektronik dan synth yang memberikan nuansa futuristik. Skena ini juga melahirkan komunitas yang menaruh perhatian pada seni, sastra, dan musik yang menggambarkan kedalaman emosi manusia. Band seperti The Cure dan Bauhaus menjadi ikon dalam skena ini, membawa nuansa dramatis dan lirik-lirik yang puitis.

Skena Nasional

Di Indonesia, skena mulai dikenal luas sejak era 90-an, ketika komunitas musik independen berkembang pesat. Band-band seperti Puppen, Pure Saturday, dan Superman Is Dead menjadi ikon awal yang memperkenalkan semangat DIY kepada anak muda. Seiring berkembangnya teknologi dan akses terhadap musik internasional, skena lokal mulai terinspirasi oleh berbagai subkultur dunia, membentuk identitas unik mereka sendiri.

Memasuki era 2000-an, skena tumbuh semakin beragam dengan munculnya berbagai komunitas yang mengusung musik elektronik, hip-hop underground, dan post-rock. Festival dan gigs independen pun semakin banyak. Dari gigs kolektif, band-band baru akan semakin dikenal dan berpotensi laris di pasaran, jadi masuk industri dan menjadi musik mainstream.

Di zaman sekarang, banyak yang beranggapan bahwa skena mulai kehilangan esensinya karena media sosial telah mengaburkan batas antara orisinalitas dan tren sesaat. Namun, kenyataannya skena masih hidup, namun dalam bentuk yang berbeda.

Kolektif musik di Malang yang kerap mengadakan gigs (Pophariini)
Kolektif musik di Malang yang kerap mengadakan gigs (Pophariini)

Dulu, skena berkembang secara fisik melalui gigs, zine independen, dan komunitas lokal yang berkumpul di ruang-ruang alternatif. Kini, media sosial dan platform digital menjadi alat utama bagi skena untuk bertahan dan berkembang. Band indie bisa merilis musik melalui Spotify atau Bandcamp, sementara komunitas punk tetap mengadakan gigs meskipun dalam skala kecil.

Epilog

Dari dulu hingga sekarang, skena bukan sekadar tentang apa yang kita pakai atau dengarkan, tetapi bagaimana kita memandang dunia. Ia adalah bentuk perlawanan terhadap homogenisasi, ruang aman bagi kreativitas, dan tempat di mana individu bisa menemukan identitasnya sendiri. Yap, skena bukan melulu tentang baju hitam, kaus band, sepatu boots, dan nongkrong di coffeeshop kerikil — lebih dari itu. Selama masih ada orang-orang yang berani berbeda, skena akan selalu ada.d

Prizcha Willary Malang Today
Prizcha Willary

Sedang belajar merangkai kata. Gemar mendengarkan lagu gokil dan menggambar santai. Ada cucian dicuci bersih, cukup sekian dan terima kasih

Related Posts

AREK NDABLEG BERKELUARGA” Tour Malang & Surabaya
Entertains

MLI Hadirkan Special Show Pertama Firza Valaza: “AREK NDABLEG BERKELUARGA” Tour Malang & Surabaya

Majelis Lucu Indonesia (MLI) dengan bangga mempersembahkan stand-up special show perdana Firza Valaza berjudul “Arek Ndableg Berkeluarga”, yang akan...

by Malang Today
September 3, 2025
Xiaomi Pop Run 2025
Entertains

Xiaomi POP Run 2025 Kembali ke Indonesia! Rayakan Teknologi dan Gaya Hidup Sehat

Xiaomi POP Run 2025 kembali hadir sebagai perayaan akbar yang menyatukan komunitas pengguna Xiaomi di seluruh dunia. Melanjutkan kesuksesan...

by Malang Today
August 22, 2025
Penampilan Energik RAN di BRI Jazz Gunung Series 1 Bromo
Entertains

Penampilan Energik RAN Tutup Panggung BRI Jazz Gunung Series 1: Bromo

Rangkaian Jazz Gunung Series 1 Bromo resmi dibuka oleh pertunjukan interaktif dari Papermoon Puppet Theatre bersama 58 Siswa SDN...

by Malang Today
July 22, 2025
Jumbo Official Poster
Entertains

Jumbo Animasi Indonesia yang Disebut Mirip Disney

Industri animasi Indonesia semakin menunjukkan perkembangan pesat dengan hadirnya film-film berkualitas yang mampu bersaing di kancah internasional. Salah satu...

by Deviardi Panca Khairunnisa
March 26, 2025

Discussion about this post

CONTACT US

ABOUT US

EDITORIAL

CYBER MEDIA GUIDELINES

DISCLAIMER

CONTACT US

CYBER MEDIA GUIDELINES

ABOUT US

DISCLAIMER

EDITORIAL

1645